The Baby Sitter Part 3

Aku menaruh Jihyun di tempat tidurnya. Kulihat Kyuhyun menaruh boneka beruang yang kami beli tadi disebelah Jihyun.
Lelah juga rasanya kami pergi seharian ini, setelah itu, aku dan Kyuhyun harus mengantar nyonya Cho ke Busan untuk menghadiri acara reuni SMA nya. Dan nyonya Cho akan menginap di Busan selama 2 hari, yang artinya hanya akan ada aku dan Kyuhyun, dan tentu saja Jihyun dirumah ini. Karena bibi Kim sedang pulang kerumahnya di Mokpo.

“kau tidurlah Hyo~ah, kau pasti capek seharian ini menggendong Jihyun,” katanya sambil menyelimuti Jihyun

“kau juga pasti lelah sekali Kyuhyun~ah, ditambah lagi besok kau harus bekerja,” aku tidak tega melihat wajahnya yang lelah itu. Ingin rasanya aku menyentuh wajahnya yang tampan. Ah tidak! Apa yang barusan aku pikirkan?

“apapun aku lakukan jika itu membuat Jihyun senang,” ucapnya lalu bangkit dari tempat tidur Jihyun.
“gomawoo Hyo~ah kau telah menjaga Jihyun, Jihyun banyak tertawa akhir-akhir ini, mungkin dia menginginkan sosok seorang ibu,” Kyuhyun memelukku. Entah kenapa, dengan sendirinya aku membalas pelukan Kyuhyun.

“aku tulus menyayangi Jihyun seperti anakku sendiri, Kyuhyun~ah,” aku mengusap punggungnya pelan
“gomawoo, jeongmal gomawoo,” Kyuhyun memelukku semakin erat. Kubiarkan Kyuhyun memelukku. Mungkin ia sedang ada masalah di kantor dan butuh tempat untuk bersandar.

“kau tidurlah, ayo kuantar,” jujur sangat disayangkan, Kyuhyun melepaskan pelukannya.
“jaljayo,” ucapnya lalu memelukku singkat dan mencium keningku saat di depan kamarku.
Tunggu! Dia menciumku? Di kening? Aaaaaaa aku senang sekali!
Kata orang, ciuman dikening dari seorang pria berarti pria tersebut percaya padamu, apapun yang kau lakukan. Aaaaaaaaaaa >.<

***
“maaf tuan Lee saya rasa perjodohan ini tidak bisa dilaksanakan dalam jangka waktu dekat, karena Sunghyo harus pergi ke Paris untuk urusan pekerjaannya,” jelas tuan Choi pada tuan Lee saat mereka bertemu makan malam untuk membahas perjodohan yang mereka buat

“tenang saja Dongwook~ah aku bisa menunggu,” respon tuan Lee terhapan penjelasan temannya itu. “lalu kapan putrimu kembali dari Paris?” tanya tuan Lee sembari menyesap kopi hitamnya.

“entahlah, dia belum mengabari kami kapan dia akan pulang. Katanya masih sibuk,” tuan Choi memakan sirloin steak yang ia pesan.

Tanpa diketahui tuan Lee, tuan Choi telah berbohong

***

“ah apa yang aku lakukan tadi?! Kenapa aku harus menciumnya?! Kau bodoh Cho Kyuhyun!” gumam Kyuhyun pelan setelah ia menghempaskan tubuhnya di tempat tidur.
Entah apa yang dirasakan seorang Cho Kyuhyun. Dia merasa sekarang ia sangat nyaman berada di dekat seorang Choi Sunghyo yang notaben nya adalah baby sitter anaknya.

Kyuhyun yakin, tidak hanya dia yang merasa nyaman berada di dekat Choi Sunghyo, anaknya pun merasakan hal yang sama. Bahkan ibunya sekalipun. “apa Hyo bisa jadi pengganti Chaejin?” tanya Kyuhyun pada dirinya sendiri.

Kyuhyun tidak bisa tidur malam ini. Dia memikirkan tentang suatu kenyataan pada dirinya. Kenyataan bahwa dia mulai menyayangi Choi Sunghyo, si baby sitter. Dia sudah berusaha untuk tidur, tetapi saat ia mulai memejamkan matanya, bayangan Sunghyo yang sedang tersenyum tulu pada Jihyun selalu mengganggunya.

“huwaaaaa huwaaaaa,” tiba-tiba terdengar suara tangisan Jihyun. Langsung saja Kyuhyun keluar dari kamarnya menuju kamar Jihyun.

Ternyata disana sudah ada Sunghyo yang menenangkan anak semata wayangnya.
Jihyun tertidur damai digendongan Sunghyo. Kyuhyun menghela nafas lega.
Tetapi sedetik kemudian Jihyun menangis lagi. Sekarang Sunghyo terlihat panik.

“Jihyun panas,” ucapnya pada Kyuhyun

***

“Jihyun panas,” ucapku pada Kyuhyun
“apa sebaiknya kita bawa ke dokter,” raut muka Kyuhyun tidak jauh berbeda denganku, panik.

“tapi, apa ada dokter yang masih buka semalam ini? Sekarang sudah pukul satu pagi Kyu,” ucapku sembari menimang-nimang Jihyun yang berada digendonganku. Kyuhyun hanya diam. Aku tahu dia pasti bingung harus melakukan apa.

“sebaiknya aku kompres saja dulu untuk menurunkan panasnya,” aku meletakkan Jihyun di tempat tidur dan segera berlari ke dapur untuk mengambil kompres.

Aku panik. Sangat panik. Entah kenapa naluri keibuanku muncul saat-saat seperti ini, tapi itu justru bagus.
Saat aku kembali, kulihat Kyuhyun berusaha menenangkan Jihyun dengan menggendongnya.

“apa tidak apa-apa jika kita hanya mengompresnya?” tanya Kyuhyun yang duduk di tepi kasur

“aku rasa aka baik-baik saja, karena dari buku yang kubaca, ini masih demam wajar. Akan menjadi berbahaya jika Jihyun sudah mulai rewel, kemungkinan besar ia akan terkena demam berdarah,” jelasku sambil terus mengompresnya.
Kyuhyun hanya mengangguk mengerti.

“gomawoo Hyo~ah,” ucapnya tiba-tiba
“gwencana Kyu,” balasku sambil tersenyum tulus.

“lebih baik kau tidur¸besok kan kau harus bekerja,” aku menaruh baskom kecil berisi air kompresan itu dikamar mandi di dalam kamar Jihyun.
“entah kenapa aku tidak bisa tidur, mau temani aku ngorol?” tawarnya.
Sebenarnya aku ingin menerima tawaran itu. Tapi saat melihat wajah lelahnya, aku jadi tidak tega.

“eng…”
“ayolah Hyo, aku benar-benar tidak bisa tidur malam ini,” dia menepuk sofa yang ia duduki. Menyuruhku duduk disebelahnya. Aku pun berjalan kearah sofa tersebut dan duduk disebelah Kyuhyun.

“kenapa kau tidak bisa tidur Kyu?” tanyaku
“entahlah, ada sesuatu yang mengganggu pikiranku,” ia mendesah pelan
“apa masalah pekerjaan?” tanyaku hati-hati, takut-takut salah bicara

“annio, tapi masalah hati,” ucapnya sambil tersenyum. Pandangannya menerawang keluar jendela.
“hati?” tanyaku tidak mengerti arah pembicaraannya.

“ah sudahlah lupakan,” Kyuhyun menatapku sekilas lalu ia kembali merawang keluar jendela.
Tiba-tiba Kyuhyun berjalan kearah DVD player dimana biasanya aku menyetel musik klasik untuk Jihyun.
Kyuhyun menyetel musik klasik milik Jihyun.

Kyuhyun menyenderkan kepalanya dibahuku. Aku tidak bisa menolak, entah kenapa.
“Kyu,,,” ucapku
“biarkan seperti ini Hyo~ah, sebentar saja,” pintanya

***

Nonya Cho yang baru turun dari taksi langsung memasuki rumahnya. Ia menaruh tas yang ia bawa di meja ruang keluarga.
Ia langsung menaiki lantai dua, dimana kamar Jihyun berada, yang juga disana ada Kyuhyun dan Sunghyo. Tentu saja nyonya Cho tidak tahu kalau Kyu dan Hyo berada dikamar Jihyun.

“omo!” pekik nyonya Cho ketika memasuki kamar Jihyun. Tentu saja ia terkejut melihat pemandangan didepannya. Kyuhyun dan Sunghyo sedang tidur disofa, bersama dalam keadaan bepelukan.

Nyonya Cho menggendong Jihyun yang tersenyum melihat ‘oemma’ dan appanya yang sedang berpelukan .
Lalu nyonya Cho berjalan kearaj sofa dan mulai menggoyangkan tubuh Kyuhyun

“Kyu ireonawa,” ucapnya
“ngghh,” Kyuhyun malah makin mengeratkan pelukannya pada Sunghyo
“Kyu,”
“sebentar lagi eomma,”

***

Eomma?!
Sunghyo yang mendengar kata ‘oemma’ segera membuka matanya. Dilihatnya Kyuhyun yang tengah memeluknya erat, masih memejamkan matanya. Lalu ia menoleh ke sumber suara, dan pandagannya sampai pada nyonya Cho yang sedang tersenyum melihatnya. Lalu ia menggoncangkan tubuh Kyuhyun pelan, dan sukses. Kyuhyun terbangun.

Kyuhyun tersenyum saat melihat oemmanya. Lalu ia menoleh kesebelah kirinya, dimana ada Sunghyo, didalam pelukannya. Matanya terbelalak. Kaget.
“kalian ini, seharusnya kalian menikah saja,” ucap nyonya Cho menggoda
“lihat Jihyun saja senang kalian bersama, ya kan Jihyun?” Jihyun hanya tersenyum.

***
Apa maksud nyonya Cho barusan? Apa ia menginginkan aku agar menikah dengan Kyuhyun? Ah entahlah!
Kyuhyun tersenyum memandangiku. Aku menunduk malu. Pasti mukaku sudah memerah

“sudah Jihyun, ayo kita keluar, jangan ganggu oemma dan appamu,” ucap nyonya Cho lalu melangkah keluar kamar dan meninggalkan aku dan Kyuhyun berdua saja.
Hening.
“ng..” gumam Kyuhyun pelan
“ya?” tanyaku

“annio, kurasa kita harus mempertimbangkan perkataan oemma tadi,” ucapnya sambil menggerling nakal kearahku
“hah?” jujur aku masih kurang mengerti maksudnya
“ah kau ini Hyo~ah. Sudahlah aku mandi dulu ya jagiya,” ucapnya lalu mengecup pipiku. Hah? Apa maksudnya?

tbc…..

 

The Baby Sitter Part 2

“Hyo~ah kenalkan, ini anakku, Cho Kyuhyun. Ayah Jihyun,”

***

“annyonghaseyo,” ucapku ramah pada ayah Jihyun.
“annyonghasseyo,” ucapnya dengan muka datar.
“Jihyun~ah annyong, appa wasso,” ucapnya sambil tersenyum pada Jihyun. Jihyun yang melihat appanya pun tertawa. Lalu tuan Cho Kyuhyun mengambil Jihyun dari gendonganku.

“kuharap kau bisa menjaga Jihyun dengan baik,” pesan nya padaku. Aku hanya mengangguk.

***
Aku menaruh barang-barangku dikamar yang disediakan nyonya Cho untukku.
Ternyata ayah dari bayi yang kurawat tidak seperti yang aku pikirkan –lelaki berumur tiga puluh lima dengan rambut yang sudah memutih- ternyata dia masih sangat tampan. Dan kata nyonya Cho dia hanya berumur dua tahun diatasku. Itu berarti umurnya baru dua puluh enam tahun.

“Hyo~ah apa kau sudah selesai?” tanya orang dibalik pintu kamarku. Nyonya Cho.

“ne, ada apa nyonya?” kataku setelah membukakan pintu.
“aku ingin pergi ke acara pernikahan temanku sebentar, bisa kau temani Jihyun bermain sambil menonton televisi?”
“ne, baik nyonya,”
“gomawoo Hyo~ah,”

Aku berjalan keruang televisi. Tenyata disana ada Jihyun dan ayahnya. Ayahnya memangku Jihyun sedangkan Jihyun menghisap jempol ayahnya. Lucu sekali mereka.

“Jihyun~ah annyong,” ucapku pada Jihyun, dia tersenyum
“Jihyun~ah kau sama tante Sunghyo dulu ya, appa mau melanjutkan pekerjaan appa lagi, nanti kita main lagi, arro?” kata Cho Kyuhyun pada anaknya. Jihyun tersenyum, Cho Kyuhyun mencium pipi anaknya lembut lalu tersenyum. Aku baru sadar kalau senyumnya sangat menawan.

“aku titip Jihyun,” ucapnya padaku.
“ne,” aku menganggukan kepalaku.

Cho Kyuhyun memasuki ruang kerjanya. Sedangkan aku hanya berdua bersama Jihyun menonton kartun. Kata Nyonya Cho, Jihyun suka sekali dengan Mickey Mouse.

“oemma…” ucap Jihyun padaku sambil tersenyum. Aku kaget, Jihyun menyebutku oemma.
“oemma anniragu, naneun Sunghyo ajumma,” kataku sambil tesenyum
“oemma,” ucapnya lagi
“ajumma,” kataku tersenyum perihatin.
“oemma-ha aaaaa,” tiba-tiba Jihyun menangis. Aku panik.
“cup cup, uljima Jihyun~ah,” aku mencoba menenangkan Jihyun
“oemma haaaaaaaaaaaaaa,” kini Jihyun berteriak cukup keras sehingga membuat tuan Kyuhyun keluar dari ruang kerjanya

“ada apa ini? Kenapa Jihyun menangis?” dia mengambil Jihyun dari gendonganku
“oemma haaaaa,” Jihyun masih menangis.

“aku tidak tahu, tiba-tiba saja dia menangis saat aku bilang bahwa aku bukan oemmanya,” Tiba-tiba rauh wajah seorang Cho Kyuhyun berubah sedih.
“mungkin Jihyun hanya ingin bertemu dengan oemmanya,” ucap tuan Kyuhyun sambil menimang-nimang Jihyun. Jihyun masih menangis
“oemma haaaa,”
“Jihyun~ah uljima,” ucapku sambil mengelus keringan berukurang biji jagung di keningnya.
Tiba-tiba Jihyun membuka tangannya, meminta aku menggendongnya. Aku mengambil Jihyun dari gendongan tuan Kyuhyun

“sssst uljima Jihyun~ah,” aku menimangnya
“oemma…” ucapnya, sudah tidak menangis lagi. Aku tersenyum saat Jihyun mengambil tanganku yang sedang menghapus air matanya. Jihyun memainkan jariku.
“oemma…” ucapnya lagi.

“maafkan aku Hyo~ah,” aku mengrenyitkan keningku
“maafkan aku karena Jihyun memanggilmu oemma,” katanya
“gwenchana, mungkin Jihyun hanya rindu pada oemmanya,” jujur aku merasa tidak enak berkata seperti barusan.

“oiya, panggil saja aku Kyuhyun,” pintanya
“ne, kau kembalilah bekerja, biar Jihyun bersamaku,”
Kyuhyun hanya mengangguk. “gomawoo,” Kyuhyun tersenyum padaku. Aku hanya tersenyum membalasnya.

***

“bagaimana Siwon~ah, kau sudah tahu dimana Sunghyo sekarang?” tanya nyonya Choi cemas.
“belum oemma,” aku sudah berusaha mencarinya
“ya Tuhan, tolong lindungi Sunghyo kami,” doa nyonya Choi
“pasti Tuhan akan melindungi Hyo oemma,” ucap Siwon menenangkan oemmanya.

***

Sudah hampir sebulan aku bekerja dirumah ini. Dan aku sudah semakin dekat dengan Jihyun. Dia bayi yang sangaaaaat lucu. Dan nyonya Cho sangat baik padaku. Ia memperlakukanku sebagai anggota keluarganya. Begitu juga Kyuhyun. Dan selama ini keluargaku belum menemukanku. Entah kenapa aku senang. Aku masih ingin tinggal disini, bersama Jihyun dan juga… Kyuhyun.

“Hyo~ah kau sudah siap?” suara Kyuhyun terdengar dari luar kamarku.
“ne, sebentar lagi aku selesai,” jawabku
“baik, aku dan eomma menunggu di ruang televisi,”
“ne,”
Hari ini aku, Kyuhyun, Jihyun, dan nyonya Cho akan pergi menghadiri pameran anak-anak. Dan disana akan ada Mickey Mouse, favorit Jihyun.
Aku memakai dress santai selutut berwarna hijau toska, dan bando berpita berwarna merah. Selama bekerja sebgai baby sitter nyonya Cho tidak memperbolehkan aku memakai seragam baby sitter, dia tidak suka melihatnya. Jadi aku memakai pakaian kasual biasa.

“kau cantik. Sangat cantik,” puji nyonya Cho padaku
“ya, kau cantik,” ucap Kyuhyun menimpali. Aku tersipu malu saat Kyuhyun memujiku. Kyuhyun sangat terlihat sangat tampan mengenakan kemeja putih yang digulung lengannya.
“oemma,” Jihyun tersenyum padaku. Memamerkan gigi kelincinya yang baru tumbuh
“Jihyun~ah kyeopta,” aku mencubit pipinya pelan. Dia hanya tertawa
“kajja, nanti kita telat,” ucap nyonya Cho.

Kyuhyun jalan didepanku sambil membawa dorongan yang sudah dilipat untuk Jihyun. Sedangkan aku menggendong Jihyun.

“seperti suami istri saja,” ucap nyonya Cho pelan. Aku menengok kebelakang
“wae? Tadi nyonya bilang apa?” tanyaku memastikan
“annio, kajja,”

***
Ternyata tempat yang kami datangi sudah cukup ramai.
Aku masih mengeendong Jihyun. Dan Kyuhyun berjalan disebelahku sambil mendorong kereta dorong milik Jihyun. Dan nyonya Cho berjalan di sisiku yang lain.

“wah, cantik sekali adiknya seperti oemmanya,” seorang pramuniaga sebuah produk susu menghampiri kami
Nonya Cho dan Kyuhyun hanya tersenyum. Mau tak mau aku ikut tersenyum.
“adik namanya siapa?” tanya pramuniaga itu.
“Jihyun,” ucapku.
“Jihyun susunya apa ya bunda kalau boleh tahu?” tanya pramuniaga itu padaku
“ah~ oemma mau cari tempat duduk dulu, Kyu kau temani Hyo disini,” kata nyonya Cho tiba-tiba
“ne, hati-hati oemma,” kata Kyuhyun
“mm, susunya baby milk, waeyo?” tanyaku
“ah karena bunda sudah memakai produk kami, kami akan memberikan diskon khusus kalau bunda membeli baby milk di stand kami. Dan akan ada paket khusus, bagaimana bunda?” tawar pramuniaga tersebut
“boleh,” ucap Kyuhyun
“baik saya akan ambilkan dulu sebentar,”
“ne,” anggukku
“ini, terimakasih,”
“ne,” ucap Kyuhyun seraya mengabil paket tersebut lalu meletakkannya di kereta dorong Jihyun
“mm, ayah bunda, bisa kami foto sebentar untuk kenang-kenangan,”
“ah, ne,” ucapku
Ah~ apa apaan ini. Aku harus difoto bersama Kyuhyun dan Jihyun. Kami seperti keluarga kecil saja.
“kamsahamnida ayah, bunda bye Jihyun,” kata pramuniaga itu saat kami selesai berfoto. Jihyun hanya tersenyum

tbc….

The Baby Sitter Part 1

“Aku bilang tidak ya tidak!” bentakku pada appaku. Aku benar-benar tidak ingin dijodohkan seperti ini.

“Apa alasanmu menolak perjodohan ini?!” bentak appaku. Sepertinya telah terjadi perang dunia ke III dirumah ini.

“Dan bisakah appa memberitahuku kenapa menjodohkanku dengan laki-laki yang sama sekali tidak kukenal?” aku bertanya balik pada appaku.

“Ini demi perusahaan keluarga kita sayang, bayangkan betapa hebatnya kalau Choi corp bergabung dengan Lee corp,” mata appa berbinar senang.

“Jadi appa mau memakaiku sebagai tumbal untuk perusahaan kita?” teriakku histeris.

“Bukan begitu sayang,” appa melembutkan nada suaranya.

“Aku masih muda appa, aku masih ingin mlanjutkan karrierku,” jujur saja aku ingin menagis “ aku ingin menentukan pendamping hidupku sendiri,” akhirnya tangisku pun pecah. Oemma memelukku. Tiba-tiba raut wajah appa mengeras.

“Appa tidak mau tahu, kau harus menerima perjodohan ini Nadya Choi!” kata appa dengan wajah menhan marah “dan lusa kau harus bertemu dengan Lee Donghae!”

“Appa egois!” aku langsung berlari menuju kamarku dan membanting pintu keras-keras. Aku benci keadaan seperti ini. Kupikir hanya oppaku saja yang akan dijohkan oleh appa, ternyata aku juga. Aku benci appa!

Aku Choi Sunghyo, anak bungsu keluarga Choi. Aku bekerja sebagai adeitor sebuah majalah fashion. Sekarang aku sangat membenci appaku yang memaksaku untuk menerima perjodohan konyol yang dibuatnya.

“Tok tok tok,” seseorang mengetuk pintu kamarku.

“Nadya Choi, boleh oppa masuk?” tanya oppaku lebut dari balik pintu.

“masuk oppa,” jawabku

Begitu oppa masuk, aku langsung menghambur kepelukannya, walaupun oppaku sudah menikah, entah kenapa aku masih bersikap manja pada oppaku ini. Dan tangisku pecah di pelukan seorang Andrew Choi.

“oppa, aku benci appa,”

“sst, kau tidah boleh bicara seperti itu Hyo sayang,” oppa mengusap rambutku lembut

“bagaimana kalu kau coba terlebih dahulu Hyo~ah” usulnya

“shireo!” aku menggeleng keras

“apa salahnya, mungkin saja akan berhasil seperti oppa dan Songhoon, bahkan eonnimu itu sedang mengandung anakku,” katanya sambil tersenyum bahagia. Siwon oppa mengangkat wajahku dan menghapus air mata ku dengan ibu jarinya.

“itu karena oppa dan Songhoon eonni sudah saling mengenal sebelumnya, sedangkan aku, mendegar namanya saja baru tadi,” aku cemberut tertunduk meratapi nasibku.

“yasudah, kita bicarakan lagi besok. Sekarang kau tidur dulu,” siwon oppa bangkit lalu mencium keningku.

“sweet dream my little sister,” ucapnya

“you too,” balasku

***

Sudah satu jam aku berbaring ditempat tidur, sialnya mataku belum juga terpejam.

Tiba-tiba ide gila terlintas di otakku. Kabur. Ya! Kabur dari rumah adalah ide yang tepat.

Segera kumasukan baju-baju dan beberapa dress santai kedalam koperku, sampai koperku hampir penuh, beberpa novel yang belum sempat ku baca dan laptopku. Aku membuka laci dan mengambil uang simpananku lalu memasukannya kedalam koperku. Tak lupa handphoneku ku masukan kedalam saku celanaku.

Aku keluar kamar dengan sangat hati-hati supaya tidak menimbulakan suara. Kulihat waktu menunjukan pukul 01.30 pagi. Segera kuberhentikan taksi yang melintas dijalan raya depan rumahku.

Aku meminta supit taksi itu untuk berhenti sebentar di ATM terdekat, karena kurasa uang simpananku tidak cukup. Bagaimanapun juga aku masih ingin makan enak selama kabur dari rumah.

Saat aku berjalan kembali ke taksi yang kutumpangi, segulung koran jatuh ke aspal dimana aku menginjakan kakiku. Kulihat kolom iklan disana. “DICARI SEORANG BABY SITTER UNTUK BAYI BERUMUR 6 BULAN” ide yang bagus, pikirku. Aku harus mencoba mendatangi alamat tersebut.

Kulirik jam ditanganku menunjukkan pukul 02.00 pagi. Kuputuskan mendatangi alamat tadi besok pagi. Dan sekarang aku harus mencari penginapan yang murah untuk aku tidur malam ini.

***

Aku memencet bel rumah minimalis berwarna abu-abu orange dihadapanku.

“ah~ kenapa mereka lama sekali membukakan pintunya,” kataku pelan. Cuaca siang ini cukup terik. Dan membuatku sedikit berkeringat.

Tak lama ada orang yang membuka pintu rumah ini “Annyonghasseyo,” sapaku ramah

***

“kalian sudah menemukan dimana Sunghyo berada?” tanya Mr.Choi pada anak buahnya

“belum tuan,” jawab anak buah Mr.Choi

“kalian ini bisa kerja tidak sih?” Tuan Choi murka

“aku juga tidak bisa menghubungi ponselnya appa,” kata Choi Siwon khawatir

“kau dimana Hyo~ah,” Siwon berusaha menghubungi teman-teman dari adiknya

“tenang Siwon~ah,” pinta Songhoon, istri Choi Siwon

“bagaimana aku bisa tenang kalau adikku kabur dari rumah,” jawabya cemas

Songhoon hanya menunduk, ia tidak tahu apa yang harus ia perbuat. Ia tidak menyangka kalu adik iparnya akan pergi meninggalkan rumah karena dijodohkan.

“kau dimana anakku? Oemma cemas,” ucap Nyonya Choi

“Siwon~ah coba kau hubungi kantornya, mungkin Hyo ada disana,”

“sudah oemma, mereka bilang Sunghyo belum datang,” jawab Choi Siwon. Ia menundukkan kepalanya. Ia tidak tahu lagi harus menghubungi siapa agar bisa menemukan adiknya.

“ini salah appa karena telah memaksakan kehendak pada Hyo, ini salah appa! Kalau terjadi apa-apa pada Hyo diluar sana, ini semua salah appa!” teriak Nyonya Choi histeris

“tenang oemma, tenang,” Songhoon berusaha menenangkkan mertuanya.

“Hyo, Songhoon~ah,” ucap Nyonya Choi

“aku tahu oemma, lebih baik kita berdoa saja supaya tidak terjadi apa-apa pada Hyo,”

***

“Annyonghasseyo,” ucapku pada seorang ibu yang mungkin umurnya sama dengan oemmaku.

“annyonghasseyo,” jawab ibu itu ramah “silahkan masuk,” ia mempersilahkanku memasuki ruang tamunya

Aku duduk di sofa ruang tamu tersebut.

“ada keperluan apa nona?” tanya ibu itu ramah

“mm, begini nyonya, apa betul dirumah ini sedang membutuhkan seorang baby sitter?” tanyaku sambil menunjukkan iklan yang ada di koran yang kuambil kemarin malam.

“iya, jadi apa nona ingin menjadi baby sitternya?”

“ne,” kataku sambil tersenyum

“apakah kau pernah punya pengalaman sebagai baby sitter?” sepertinya aku sedang diwawancarai

“belum sih, tapi aku sering membantu sepupuku yang yang memiliki bayi,” ucapku mantap

“baiklah siapa namamu?”

“aku Choi Sunghyo,”

“aku nyonya Cho, senang berkenalan denganmu,”

“ne, mannaseo bangapseumnidda,” ucapku

“jadi apa alasanmu ingin bekerja sebagai baby sitter?” tanya nyonya Cho

Jujur, aku bingung harus menceritakan yang sebenarnya atau tidak. Tapi karena aku bukan tipe orang yang suka menyembunyikan sesuatu, jadi kuputuskan untuk menceritakan yang sebenarnya pada nyonya Cho

“kenapa tidak kau coba saja dulu untuk menerima perjodohan itu, mungkin saja berhasil seperti oppamu,” hh sudah kuduga jawabannya seprti ini.

“tapi aku tidak mau nyonya,” ucapku “dan tolong, tolong rahasiakan hal ini dari siapapun. Hanya kita berdua yang tahu,” pintaku pada nyonya Cho

“baiklah Hyo~ah. Boleh aku emamnggilmu seperti itu?” aku mengangguk mantap

“ayo aku antarkan kau kekamar Jihyun,” aku mengikuti nyonya Cho untuk melihat bayi yang akan kurawat.

“ini Jihyun. Cho Jihyun, cucuku. Ibunya meninggal saat melahirkannya. Awalnya aku sanggup merawatnya bersama bibi Kim. Ternyata kesehatanku sudah memburuk, maka dari itu aku membutuhkan seorang baby sitter,” jelasnya

Kasihan sekali Jihyun kecil ini. Aku beruntung masih memiliki oemma sampai usiaku sebesar ini.

Aku memberanikan diri untuk menggedongnya. Dia tertawa. Lucu sekali.

“Jihyun~ah appa wasso,” ucap seroang pria di depan pintu kamar Jihyun.

“nuguseyo?” tanyanya padaku. Aku hanya tersenyum

“dia Choi Sunghyo baby sitter baru Jihyun,” ucap nyonya Cho

“Hyo~ah kenalkan, ini anakku Cho Kyuhyun. Ayah Jihyun,”

 

 

 

to be continued…

[NEWS] SuJu’s Donghae talks about his drama “It’s Okay, Daddy’s Daughter”

Super Junior’s Donghae attended the production conference for SBS’s upcoming drama, “It’s Okay, Daddy’s Daughter” on the afternoon of November 18th.

Donghae is the fourth member from Super Junior to make an official acting debut.

When asked about his thoughts on his role, he answered, “My character is the youngest brother out of three and is a very responsible young man that has a positive outlook on life who is able to overcome obstacles on his own. I’m currently filming the drama with a lot of ease due to the director, staff, and my castmates helping me along the way.”

He continued, “It should be a lot harder and I should be receiving a lot of nagging, but I’m instead receiving much love. I feel glad in being able to show a different side to myself to everyone.”

Others who are in the drama and attended the press conference this afternoon include Moon Chae Won, Lee Hee Jin, 4minute’s Nam Jihyun, CNBLUE’s Minhyuk, Jun Tae Soo and more.

“It’s Okay, Daddy’s Daughter” will air on November 22nd.

Source: Star News + allkpop

[Super Junior] 101113 Super Show 3 Nanjing -All Member-

credit : t.sina.com.cn/blesssiwon
shared by FARIIZ” @SJ-WORLD.NET
TAKE OUT WITH FULL CREDITS.DO NOT HOTLINK.


credits: as tagged | reup: chocohorse@sj-world.net

cr: as tagged, via @eunhaecouple on twitter
shared by kezia-rilakkuma@sj-world.net

credit to http://t.sina.com.cn/xuanxuanxian | shared by chidori@SJ-WORLD.net


Credits: 4Yesung
Take out with FULL & PROPER CREDITS! | DO NOT HOTLINK!
Do Not add Your Own Credits
Shared by black_cat @SJ-WORLD.NET


Credits: GyuhyunBar / Kyuhyun’s Baidu Bar
Reuploaded by: tallandsimple @ sj-world.net
DO NOT CUT OR MODIFY THE LOGO. DO NOT HOTLINK. TAKE WITH FULL CREDITS.


Credit: MyBabyCloud | Shared by dDonika at sj-world.net
TAKE OUT WITH FULL AND PROPER CREDITS. DO NOT MODIFY THE PICS.


From -「信仰 믿음。」 The Cho-i • Belief- wonkyu.com
PHOTO BY: Rita
DO NOT MODIFY PICTURES
PLEASE TAKE OUT WITH FULL AND PROPER CREDIT
Shared by ☆★pinkninja @SJ-WORLD.NET


credits to http://t.sina.com.cn/miosu | foto by SUSU | shared by chidori @SJ-WORLD.net