Married to Cho Kyuhyun II PG 15 to NC 17

Part 2

Sunghyo POV

Aku memarkirkan mobilku di pekarangan rumanku. Tadi eomma dan appa memintaku untuk mampir kerumah sebelum pulang ke apartementku. “na wasseo!” ucapku sedikit berteriak

“eo Hyo-ah wasseo!,” ucap eomma menyambutku, lalu disusul appa dan Songhoon, adikku

“eo, kenapa eomma dan appa menyuruhku kesini?” tanyaku to the point

“apa salah kalau kami menyuruhku pulang kerumahmu sendiri, huh?” eomma meletakkan secangkir lemon tea dan biskuit lemon di meja

“eonni, neo, kenapa kau tak bilang kalau punya namjachingu setampan Cho Kyuhyun?” tanya Songhoon menyikut lenganku. Aku yang sedang meminum lemon tea buatan eomma tersedak. Tahu dari mana dia soal Cho Kyuhyun?

“ah matda, kenapa tak menceritakan pada kami Hyo-ah kalau Cho Kyuhyun melamarmu? Untung saja tadi ayah Cho kyuhyun datang kemari bersama keluarganya dan juga Kyuhyun. Beliau meminta izin pada appa untuk menikahkanmu dengan Kyuhyun,
“ jelas appa

“mwo? Cho sajangnim kesini? Aish!” gerutuku. Ternyata Cho sajangnim sudah selangkah lebih dulu dariku. “ terus appa bilang apa pada keluarga Cho?” semoga saja appa menolak

“tentu saja appa setuju. Cho Kyuhyun itu pria yang tampan, baik dan terlihat cerdas. Dia sangat cocok denganmu,” aish, matilah aku. Kalau begini caranya, bagaimana aku bisa menjelaskan yang sebenarnya pada keluargaku.

 

—-…—-

 

Kyuhyun POV

 

Seharusnya aku tidak usah menuruti kemauan eomma kalau akhirnya seperti ini. Apa ini? Aku dijodohkan, ani, lebih tepatnya dipaksa menikah dengan gadis yang sama sekali tidak aku ketahui kecuali namanya, Nam Sunghyo.

Aku heran kenapa aku bisa dinikahkan dengannya kalau orangtuanya sendiri tidak tahu kalau putri mereka akan dinikahkan. Yang mereka tahu malah aku adalah kekasih dari anaknya.

Dan apa apaan itu appa? Dia mengarang cerita pada keluarga Nam agar mereka mengizinkan putrinya menikah denganku.

 

Sunghyo POV

Disinilah aku sekarang, berada di depan altar. Kami telah mengucapkan janji suci itu. Janji antara kami dan Tuhan. Aku dan pria disampingku ini, yang sekarang telah menjadi suamiku, kami menerima pernikahan ini karena nyonya Cho terus saja meminta dan memohon pada kami berdua. Bahkan eommonimku itu tidak segan segan merecokiku bekerja.

Aku dan Kyuhyun sepakat untuk menjalani pernikahan ini, kedepannya biar waktu saja yang menentukan.

“mempelai pria dipersilahkan mencium mempelai wanita,” tiba-tiba suara pastor itu membuyarkan lamunanku. Apa? Mencium? Aku belum siap!

Perlahan Kyuhyun mendekatkan wajahnya padaku, aku menutup mata takut. Tak lama kurasakan bibir lembutnya mendarat di bibirku. Apa kataku barusan? Lembut? Sedetik kemudian Kyuhyun melepaskan bibirnya dari bibirku. Dia tersenyum padaku, akupun membalas senyumnya seadanya.

“eonni! Cukhae! Akhirnya kau menikah,” ucap Jae In terlihat senang, lalu memelukku erat

“cukhae Hyo-ah,” Joongki oppa memberi pelukan kecil padaku. Aku memang dekat dengan Joongki oppa, dia sudah seperti oppaku sendiri. Aku hanya mengangguk

“cukhae Kyuhyun-ssi, jaga dongsaengku baik-baik,” pesan Joongki oppa pada Kyuhyun

“tenang saja hyung,” ucapnya mantap. Bagaimana dia bisa menjagaku dengan baik, dia saja belum mengenalku dengan baik

“Hyo sayang, cukhae, aku senang melihat kau memakai baju pengantin seperti ini, kau cantik, as usual,” Jie Eun memelekku sangat erat. Aku menangis dipelukannya. Bukan menangis bahagia, lebih tepatnya menangisi nasibku. Bagaimana semua orang merasa senang melihatku menikah? Sedangkan aku sendiri tidak tahu perasaanku saat ini.

“Kyu, my bro! Congratulation for your wedding. Kau beruntung sekali bisa mendapatkannya. Aku dan Donghae yang mengincarnya dari lama saja tidak mendapatkannya, lalu kau? Hah sudahlah cukhae,” aku tahu itu Choi Siwon dari Hyundai corp. Kyuhyun mengenalnya?

“cukhae Sunghyo-ssi, aku senang melihatmu menikah walau bukan denganku,” dan ini Lee Donghae, ia tertawa lalu menepuk pundakku, “kau harus sabar dengan sahabatku yang satu ini,” ucapnya lalu meninggalkan aku dan Kyuhyun

“kau mengenal mereka?” tanyaku pada Kyuhyun saat sudah tidak ada orang disekitar kami

“siapa? Siwon dan Donghae?” tanyanya, aku mengangguk. “mereka sahabatku, wae?”

“ani,” aku hanya menggeleng

 

—-…—-

Kyuhyun POV

Aku dan Sunghyo pulang ke apartemen milik Sunghyo, karena Sunghyo menolak menerima apartement baru dari appaku. Dia merasa lebih nyaman tinggal di apartementnya, yang sekarang juga menjadi apartementku.

“Sunghyo-ah bangun,” aku menepuk pipinya pelan, membangunkannya. Kurasa dia lelah hari ini, buktinya dia tertidur saat perjalanan dari rumahku menuju apartementnya

Sunghyo menggeliat pelan lalu meneggakan tubuhnya. “kita sudah sampai, ayo turun,” ucapku. Aku membuka seatbeltnya, dia memberiku seyuman sebagai tanda terimakasih

Aku turun lalu membuka bagasi mobilku dan mengeluarkan koperku yang berisi pakaianku. Lalu aku membuka pintu belakang mobil dan mengambil kedua anakku, psp dan laptopku. “kau punya eomma sekarang,” ucapku dalam hati pada benda mati ditanganku

Entahlah aku merasa sedikit senang dengan pernikahan ini. Aku merasa kalau Sunghyo bisa menjadi pendamping yang baik untukku. Hah semoga saja

“lantai berapa apartementmu?” tanyaku pada Sunghyo saat kami sudah di berada di dalam lift. “ tiga belas,” ucapnya singkat. Lalu aku memencet tombol bertuliskan angka 13. Selama di lift kami hanya diam. Jujur, aku juga tidak tahu harus berkata apa.

 

—-…—-

 

Sunghyo POV

‘TING’

Kami sampai di lantai tiga belas. Aku memasukan jari telunjukku pada alat pendeteksi dan ‘KLIK’ pintu terbuka. Kyuhyun mengikutiku masuk kedalam apartement

“kau harus menemaniku menemui pihak keamanan apartement ini besok, kalau tidak aku tidak bisa keluar masuk rumah ini,” pintanya. Aku hanya mengangguk.

“taruh saja koper-koper itu dikamar, nanti biar aku yang menyusunnya dilemari,” Kyuhyun mengangguk, lalu memasuki satu-satunya kamar di apartement ini. Aku mengehempaskan tubuhku pada sofa berwarna merah maroon yang ada diruang TV apartementku. Aku memijat kakiku yang sedikit pegal. Bagaimana tidak? Berdiri memakai high heels dari pagi sampai sore.

“Hyo-ah aku lapar,” Kyuhyun duduk disebelahku lalu menyalakan TV. Kurasa dia seudah bisa menyesuaikan diri dirumah ini, terlihat dari sikapnya yang sudah menganggap rumah ini rumahnya sendiri. Tapi memang benar sih, ini rumahku, dan dia suamiku, sama saja kan.

“arraseo, kau mau makan apa?” tanyaku beranjak ke dapur. Kyuhyun mengikutiku ke dapur

“memang kau bisa masak apa saja?” ia duduk di meja makan yang berada di dekat dapur

“apa saja, dan kau mau apa?”

“jajangmyeon?” pintanya. Aku mengangguk mengiayakan. “kau tunggulah dulu, mungkin ini akan sedikit lama. Kau bisa menonton TV,” usulku sembari memerlukan bahan bahan yang kuperlukan dari dalam kulkas

“shireo! Aku ingin melihat istriku memasakkan makanan pertama untukku,” ucapnya yang berhasil membuatku menatapnya. Dan dia tersnyum. Keanapa dia berkata seperti itu? Sudahlah lupakan.

 

—-…—-

Aku tersenyum melihat Kyuhyun menyantap jajangmyeon buatanku dengan lahap. Aku senang jika orang lain menyukai masakanku.

“daebak! Ini enak sekali Hyo-ah, sudah lama sekali aku tidak merasakan bagaimana rasa jajangmyeon,” ia tersenyum. Senyumnya manis sekali. Manis?

“gomawo Kyuhyun-ah, aku takut kau tidak suka dengan jajangmyeon yang kubuat, ternyata sebailiknya. Aku senang,” aku lalu berjalan mengambil segelas air putih untuknya

“gomawo Hyo-ah, eommaku tidak salah memilih istri untukku,” ucapnya tersenyum sembari mengacak kecil rambutku. Aku tersenyum

“kau mau buah?” tawarku sambil membuka kulkas, dia menggelengkan kepalanya. Ternyata pesedian makananku sudah menipis, aku harus belanja sekarang. Bahkan aku tidak memiliki roti untuk sarapan besok

“Kyu, aku mau belanja ke supermarket dibawah dulu, persedian makanan habis,” ucapku lalu memasuki kamar, mengambil dompet dan memakai sweater putihku

“aku ikut,” Kyuhyun membuka kopernya, mencari sweaternya

“kalau seperti itu kau mencarinya, percuma saja aku membantumu melipat baju-baju ini dari lemarimu tadi,” aku menyuruhnya menyingkir. Aku ingat tadi menaruh sweaternya di koper bagian bawah. Aku mengambilnya dan memberikan pada Kyuhyun. Aku duduk di depan meja rias, sedikit kesusahan mengikat rambutku, karena aku tidak menemukan sisirku.

Tiba-tiba Kyuhyun berdiri dibelakangku, mengambil alih rambutku dari tanganku. Kyuhyun merapikan rambutku dengan jemarinya, lalu mengikatnya. Tidak buruk untuk ukuran pria. “gomawo,” ucapku.

“kajja, nanti keburu malam,” Kyuhyun merangkul pundakku. Aku sedikit kaget, tapi sudahlah, dia suamiku kan?

 

—-…—-

 

Aku mengambil bahan-bahan yang kuperlukan. Daging, sayur, baso, sosis, bumbu dapur, dan sebagainya. Sedangkan Kyuhyun dengan tenang mendorong keranjang belanja kami

“jangan lupa roti dan camilannya Hyo-ah,” aku mengangguk. Aku dan Kyuhyun berjalan ke arah camilan dan roti. Dia mengambil beberapa snack, coklat dan biskuit

Aku mengambil selai colkat kesukaanku, aku menengok kearah Kyuhyun yang masih asik memilih kopi yang ia inginkan. “kau suka selai apa Kyu?” aku sedikit berteriak, “blueberry,” ucapnya siingkat dan kembali fokus pada kopi-kopi yang ada

Lalu kami berjalan ke tempat dimana susu berada. Aku mengambil susu diet untukku, lalu Kyuhyun mengambil susu yang dikhususkan untuk pria. Aku menengok kearah keranjang belanjaku. Kebutuhanku bertambah sekarang. Aku tersenyum mengingat Kyuhyun yang sekarang menjadi suamiku

Setelah itu aku dan Kyuhyun memilih buah-buahan. Aku membeli cukup banyak buah kali ini. Jeruk, anggur, strawberry, dan sekarang aku sedang membantu Kyuhyun memilih apel. Kami memang benar-benar newly wed couple. Lalu kami mengambil beberapa ice cream. Dan berjalan menuju kasir. Setelah Kyuhyun membayar semua belanjaan kami, kami kembali ke apartement.

Kyuhyun menaruh barang belanjaan di meja makan dan aku menyusunnya di lemari es. Kyuhyun lalu masuk kedalam kamar. Setelah selesai merapikan belanjaan kami ke dalam kulkas, aku menyusul Kyuhyun kedalam kamar. Aku membuka sweaterku lalu memutar leherku yang cukup pegal. Aku naik ke tempat tidur, ah nyaman sekali di tempat tidur. Rasanya seperti berbulan bulan aku tidak menyentuh tempat tidur

“kau sudah mengantuk?” tanya Kyuhyun yang memainkan pspnya. Aku mengangguk, “kau tidak mengantuk? Apa kau tidak lelah seharian ini?” tanyaku sambil memejamkan mataku. “ani,” jawabnya lalu merebahkan tubuhnya disebelahku. Kurasakan tangannya menelusuri wajahku. Aku membuka mataku

“kau yakin sudah mengantuk Hyo-ah?” tanyanya lalu mencium keningku. Aku mengangguk, lalu Kyuhyun mencium hidungku. “Kyu…” aku menjauhkan wajahnya dari wajahku, tetapi wajahnya mendekat lagi kearahku.

“tapi aku belum mengantuk Hyo-ah,” ia mencium kedua pipiku bergantian, lalu mencium bibirku. Kyu melepas bibirnya dari bibirku lalu tersenyum penuh arti. Aku mengrenyitkan keningku, apa maksudnya? Kyu mengecup bibirku kilat

“yasudah kalau kau sudah mengantuk, ayo tidur, lagipula masih ada hari esok” dia menarik selimut menutupi tubuh kami berdua. Ah, aku mengerti maksudnya. Ternyata dia ingin kami melakukan hubungan suami istri. Kyuhyun menariku dalam pelukannya, aku hanya diam menerima perlakuannya. Rasanya nyaman berada dalam pelukannya.

Kyuhyun menyanyikan lagu untukku. Suaranya sangat bagus ternyata. Tapi, apa Kyu memang ingin melakukan hubungan suami istri itu? Yah memang ini malam pertama kami. Tapi jujur, aku belum siap dan aku sangat lelah

Tapi aku teringat dengan pesan eomma, ‘turutilah semua permintaan Kyuhyun sekalipun kau sudah sangat lelah, Kyuhyun itu suamimu’. Apa aku harus menuruti kemauannya atau tidak?

“hmm Kyu,” ucapku pelan, membuat Kyuhyun menghentikan nyanyiannya. “Wae?” pandangan Kyuhyun beralih padaku yang berada dalam pelukannya

“ng kalau kau memang… memang mau itu sekarang, aku tidak masalah kok,” ucapku sedikit gugup. Sedikit aneh bukan kalau seorang istri mengajak suaminya untuk berhubungan

“tidak usah, aku tahu kau lelah, lebih baik kau tidur saja,” Kyuhyun kembali membenamkan wajahku didadanya yang bidang

“jeongmalyo?” tanyaku meyakinkannya

“kau ini sedang menggodaku atau apa, huh?” tuh kan, dia malah menganggapku sedang menggodanya

“ani, aku ini istrimu, jadi aku harus menuruti keinginanmu,” aku melepas pelukannya padaku

“sekalipun kau sangat lelah?” tanyanya, aku mengangguk mantap. Aku harap keputusanku ini tepat. “kau yakin Hyo-ah?” lagi-lagi aku mengangguk. “arraseo, aku tidak menolak kalau kau memaksaku,” sedetik kemudian kurasakan bibir Kyuhyun sudah melumat bibirku, lembut, hangat. Ya! Siapa yang memaksanya?! Aku hanya menawarkan!

Kyuhyun menggigit bibirku pelan, memintaku untuk mengizinkan bibirnya menjelajahi bibirku lebih dalam. Perang lidah terjadi diantara kami. Kyuhyun semakin erat memelukku, dengan demikian aku mengalungkan lenganku pada lehernya

Ciuman Kyuhyun beralih keleherku. Tanganku menyusup di sela-sela rambutnya. Rambutnya halus. Tangan Kyuhyun masuk kedalam kausku lalu mengelus pelan perutku. Aku mendesah tak karuan saat Kyuhyun menghisap leherku. Kyuhyun mengangkat kausku, lalu ia membuka kaus yang dipakainya. Aku semakin kuat meremas rambutnya saat Kyuhyun menghisap dadaku.

Dia menarik celanaku, hingga kini aku hanya memakai bra dan celana dalamku. Kyuhyun berdiri dan membuka celananya lalu naik kembali ke tempat tidur. Dia menindihku. Menikmati tubuhku, kurasa. Lalu dia melepas bra dan celana dalamku, sehingga kami berdua tidak memakai apapun.

To be continued

34 comments on “Married to Cho Kyuhyun II PG 15 to NC 17

  1. sumpah keren haha ,, mending banget kyu jadi suami yg baik hati hohoho

    Ceritanya kependekan kak ,, kalo bisa dipanjangin lagi hahaha

  2. Aish~ lagi first night kok malah dipotong? Hahahaha.. *yadong kumat* author part selanjutnya jgn lama2 ya?? *maksa*

  3. kyaaa tbc nya pas banget bikin orang penasaran
    tapi ini alurnya agak kecepetan terus juga sedikit kurang panjang chingu 🙂

  4. Waah daebak ..
    Tp kecepatan alur.x ..hehe d sangka ak bkal da penolakan atau pa gt tw.x langsung .. Hehe tp gpp deh seru juga ..

  5. Annyeong chingue, aku reader baru di sini.
    Salam kenal,,,

    Aku udah baca part 1nya di WFF,
    perkiraanku meleset, Kyu ternyata gak evil-evil amat (apa belum muncul ya?) meski dia tetep gak bisa jauh dari dua ‘anak’nya :D,

    alurnya cepet banget,,,,
    chingue ngebut ya bikinnya.
    Oke gak apa-apa, yang penting ceritanya tetep fokus.

    Aku ngakak pas Kyu bilang ‘arasseo, aku tidak menolak kalau kau memaksa’ padahal anaenya cuma menawarkan, 😀 😀

    tebece, padahal lagi panas
    *kipas-kipas*
    aku tunggu next partnya,

  6. Alurnya kecepetan sih, tp tetep keren kok.. Hhehe! Klo bs pnjgn lagi yah ? Hhe*kbnykn mnta*

    Dtggu part slnjutnya^^tnya^^

  7. Anyyeong!!!
    aku reader baru..
    Lee Hana imnida…
    alur ya kecepetan chingu…
    tapi sumpah ini keren banget!!!
    semoga langgeng ya….
    lanjutannya di tunggu dan g pake lama..
    ok???
    Gomawo~
    ^^

  8. Meskipun alurnya kcpatan tp aq sangat suka.daebak unnie
    tp knpa loem ada lanjutannya’reader maksa’hehe mian unie

  9. Anyoeng,, yenna imnida.. Reader baru disini..

    Nunggu lanjutan ff neh di wff, tap lama bnget ga di pub jg.. Akhirnya, stelah ngubek2 mbha gugel.. Ktemu jg deh..

    Keren banget deh ff’y,, ia alurnya kecepetan.. Tapi bgus koq critanya.. Sukaaaaa

  10. anye0ngg readerr baruu nii

    udh baca dr part awa tapi ru c0mentt sekrggg
    *miannn

    alur.aaa cepett bgttt yaa
    merekaa dhh nikahh ajja!!

    d.tunggu lanjutan.aa yaaakk!!

  11. Kenapa rasanya nikahnya terpaksa tp begitu menikmati yah hahaha…
    Keren!
    Kyu.. Kau cepet bgt deket sm yeoja bikin envy nih hihihi

Leave a reply to Song Jeerim Cancel reply